Oyatsu merupakan cemilan yang dihidangkan di sore hari. Merupakan suatu tradisi kebiasaan masyarakat Jepang yang sampai saat ini masih dijalankan. Oyatsu sendiri berasal dari kata ‘yatsu’ yaitu empat. Dapat diartikan pula bahwa oyatsu adalah cemilan yang dihidangkan sekitar jam 4 atau kira-kira jam 3.
Jenis oyatsu yang dihidangkan biasanya berupa makanan kudapan khas Jepang seperti osenbe, taiyaki, takoyaki, kasutera ataupun kue mochi. Merupakan makanan ringan ‘pengganjal’ perut, sebelum dihidangkannya makan malam.
Beberapa Cemilan Sore “Oyatsu” Jepang
- Osenbe
Merupakan kudapan berupa kerupuk. Terdiri dari berbagai rasa dan bentuk. Biasanya dibuat dari tepung mochi yang dipadukan dengan cita rasa ikan.
- Taiyaki
Merupakan cemilan manis berbentuk ikan tai. Terbuat dari bahan dasar terigu yang didalamnya diisi kacang hijau-hitam ataupun custard manis. Pembuatannya menggunakan cetakan loyang pembakaran berbentuk ikan tersebut. Ikan tai menurut kepercayaan orang Jepang merupakan ikan pembawa keberuntungan.
- Takoyaki
Tako dalam bahasa Indonesia adalah gurita. Sedangkan taki adalah bakar. Takoyaki adalah cemilan berbentuk bulat, dengan rasa gurih. Dibuat dari bahan dasar terigu yang dipanggang dalam cetakan bulat. Dalam bulatan takoyaki biasanya diisi dengan tako (gurita) dicampur dengan jenis ikan lainnya.
- Mochi
Tidak hanya kota Cianjur yang terkenal dengan mochinya, masyarakat Jepangpun sangat menggemari mochi. Jenis mochi Jepang terbagi dalam mochi rasa asin dan mochi rasa manis.
Mochi rasa asin, biasanya dihidangkan saat tahun baru ataupun hari-hari istimewa tertentu. Ada satu acara membuat mochi yang dilakukan beramai-ramai disebut mochitsuki. Biasanya acara ini berlangsung saat tahun baru, ketika keluarga berkumpul.
Mochi rasa manis, biasanya dihidangkan sebagai cemilan di sore hari. Rasanya yang mani cocok dihidangkan dengan teh Jepang yang rasanya sedikit pahit. Mochi Jepang biasanya berbentuk bulat yang dalamnya diisi dengan rebusan kacang hitam yang disebut anko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar